Gambar Sampul IPA · BAB 12 Bahan Kimia di Rumah
IPA · BAB 12 Bahan Kimia di Rumah
AgusKrisno

24/08/2021 15:03:34

SMP 8 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

BAHAN KIMIA DI RUMAH

BAB

12

Wah bajumu putih

sekali! Baunya

harum. Pakai apa

sih

?

Ibuku mencucinya

dengan detergen khusus

yang mengandung

pemutih dan ketika

menyeterika diberi

pewangi.

Betul. Kita akan

mempelajari pengaruh

penggunaan bahan kimia

yang digunakan sebagai

pembersih, pemutih,

pewangi, dan pembasmi

serangga.

Kita juga

akan mendapat

penjelasan tentang

efek samping

bahan-bahan

kimia

tersebut.

Wah bakalan

seru nih! Nanti kita

akan memahami

kegunaan dan efek

samping bahan kimia

dalam kehidupan

sehari-hari.

Oh ya? Bukankah

pembersih, pemutih,

pewangi, dan pembasmi

serangga merupakan

topik mata pelajaran

kita kali ini?

122

Ilmu Pengetahuan Alam VIII

Bahan Kimia di Rumah

B

erbagai macam produk di atas kita gunakan setiap hari. Mulai dari pembersih, pewangi, hingga

anti-nyamuk. Produk-produk tersebut sangat kita butuhkan bagi kesehatan dan kenyamanan

kita. Coba bayangkan seandainya kamu mandi tanpa menggunakan sabun mandi atau menggosok

gigi tanpa menggunakan pasta gigi! Tentu tidak nyaman, bukan? Sebenarnya, bahan-bahan apa yang

terkandung dalam produk di atas? Bagaimana cara kerjanya? Apa efek samping penggunaan bahan-

bahan tersebut? Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan terjawab melalui pembahasan berikut ini.

Kata Kunci:

bahan kimia rumah tangga – pembersih – pewangi –pembasmi serangga – efek samping

Gambar 12.1

Produk pembersih kita gunakan untuk menjaga kesehatan dan kenyamanan

Gerbang

Dok. CAP

A.

Bahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari

Coba kamu ingat-ingat aktivitasmu pagi ini! Pagi hari setelah bangun tidur

kamu mandi menggunakan sabun mandi, lalu menggosok gigi dengan pasta gigi.

Setelah itu kamu mengenakan pakaian seragam sekolah. Pakaian seragammu

bersih dan harum karena sebelumnya telah dicuci dengan detergen dan diberi

pengharum. Peralatan makan yang kamu gunakan untuk makan pagi juga bersih

karena dicuci dengan cairan pencuci piring. Sabun, pasta gigi, deterjen pencuci,

maupun pengharum pakaian yang kita gunakan sehari-hari menggunakan bahan

kimia tertentu.

Dari gambaran tersebut jelas bahwa hidup kita tidak bisa lepas dari bahan-

bahan kimia. Bahan-bahan kimia tersebut meliputi bahan untuk menjaga

kebersihan dan memberikan kenyamanan.

Berikut ini adalah uraian tentang pengelompokan bahan-bahan kimia rumah

tangga ke dalam kategori pembersih, pemutih, pewangi, dan pestisida, serta

pengaruh penggunaan dan efek sampingnya.

1. Bahan Pembersih

Seperti sudah disebutkan sebelumnya bahwa terdapat banyak sekali

bahan kimia yang dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Satu di

Dok. Penerbit

123

Ilmu Pengetahuan Alam VIII

Bahan Kimia di Rumah

antaranya adalah pembersih. Kita menggunakan berbagai

macam pembersih untuk membersihkan badan, pakaian,

lantai, piring, hingga kamar mandi. Apakah pembersih itu?

Pembersih adalah bahan yang berfungsi untuk membantu

mengangkat dan melarutkan kotoran yang melekat pada suatu

benda. Kita dapat mengelompokkan bahan kimia sebagai

pembersih berdasarkan kemasannya masing-masing. Setiap

produk biasanya dibungkus dalam kemasan yang berbeda-

beda. Dari kemasan inilah kita dapat mengetahui komposisi

kandungan bahan-bahan kimianya. Masing-masing pabrik

akan memberikan kemasan yang semenarik mungkin sehingga konsumen

tertarik untuk menggunakannya. Misalnya saja, sabun mandi produk pabrik A

dengan sabun mandi produk pabrik B, atau sampo produk pabrik P dengan

sampo produk pabrik Q samakah kemasan dari kedua produk ini? Tentu

tidak, bukan?

Bagaimana dengan bahan kimia yang terkandung di dalam masing-

masing jenis pembersih itu? Samakah antara satu dengan lainnya? Pada

dasarnya setiap jenis produk pembersih mempunyai bahan kimia utama yang

sama satu dengan yang lain. Namun demikian, umumnya produsen menam-

bahkan bahan-bahan tertentu yang berbeda antara satu dengan yang lain.

Tujuannya adalah untuk memberi kelebihan atau keistimewaan pada jenis

produk pembersih yang dihasilkannya.

Berikut ini adalah daftar pembersih dan kandungan utama bahan kimia

di dalamnya.

Tabel 12.1 Kandungan Bahan Utama dalam Pembersih

Jenis Pembersih

Kandungan Bahan Kimia Utama

Sabun mandi

Kalium palmitat atau kalium stearat

Sabun colek (cuci)

Natrium palmitat atau natrium stearat

Pencuci tangan

Natrium palmitat atau natrium stearat

Bubuk detergen

Linear alkil sulfonat (LAS)

Pencuci peralatan dapur

Linear alkil sulfonat (LAS)

Pembersih lantai

Asam klor

ida atau benzalkonium klorida

Krim pencukur

Kalium stearat dan natrium stearat

Pasta gigi

Natrium lauril sulfat

Sampo

Natrium lauril eter sulfat

Pembersih muka

Kalium palmitat atau kalium stearat

Bahan kimia utama dalam pembersih sering disebut sebagai

bahan aktif.

Bahan aktif ini berfungsi sebagai surfaktan. Selain bahan kimia utama tersebut,

tentu saja masing-masing produk pembersih mendapatkan tambahan bahan-

bahan yang dapat mengoptimalkan fungsi produk tersebut sesuai dengan tujuan

penggunaannya. Misalnya air, aroma, pengental, alkohol, garam dapur, minyak

atsiri, mineral, bahan pencemerlang, bahan untuk mempertahankan warna,

penguat (

builder

)

,

pelembut, pewarna, pewangi, pengawet, dan sebagainya.

Jika tabel di atas kita amati dengan saksama, ternyata dari sekian banyak

jenis pembersih yang kita gunakan sehari-hari hanya ada dua komponen

utama, yaitu komponen sabun dan komponen detergen. Komponen sabun,

yaitu natrium stearat dan natrium palmitat pada sabun cuci atau kalium stearat

dan kalium palmitat pada sabun mandi. Komponen detergen, yaitu linear

alkil sulfonat, natrium lauril sulfat, dan bahan kimia lain seperti asam klorida.

Gambar 12.2

Berbagai produk pembersih yang

sering digunakan

Bahan Aktif

Dok. Penerbit

124

Ilmu Pengetahuan Alam VIII

Bahan Kimia di Rumah

Sebaiknya Tahu

Karena dapat mengaktifkan

permukaan, sabun dan deter-

gen disebut zat aktif permuka-

an (surfaktan)

.

Suatu molekul

surfaktan terdiri dari bagian

yang senang air (gugus polar,

hidrofilik) dan bagian yang

tidak senang air (gugus non-

polar, hidrofobik) atau senang

zat organik seperti lemak.

Untuk mengatasi kotoran yang membandel diperlukan bahan-

bahan pembersih. Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya,

komponen utama pembersih adalah sabun dan detergen. Samakah

sabun dan detergen itu? Untuk mengetahui lebih dalam tentang kedua

jenis komponen tersebut, berikut ini adalah uraiannya.

a. Sabun

Lebih dari 2.000 tahun yang lalu orang sudah mengenal

sabun. Orang pada saat itu mengenal sebuah proses yang

disebut saponifikasi. Saponifikasi adalah reaksi antara minyak

atau lemak, baik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan (nabati)

maupun yang berasal dari hewan (hewani) dengan basa-basa

tertentu yang dihasilkan dari abu (alkali) tumbuh-tumbuhan

(natrium hidoksida dan kalium hiodroksida). Reaksi ini ternyata dapat

menghasilkan sebuah senyawa yang dapat digunakan untuk

membersihkan kotoran yang kemudian dikenal sebagai

sabun

, serta

senyawa berasa manis yang disebut olsuss yang kemudian disebut

sebagai gliserol. Gliserol ini dimanfaatkan lebih lanjut untuk bahan peledak,

pelarut, dan sebagainya.

Minyak nabati yang biasa digunakan biasanya berupa

minyak kelapa, minyak sawit, minyak biji kapas, minyak jarak,

minyak zaitun, minyak kedelai, dan minyak jagung. Minyak

dan lemak hewani yang biasa digunakan biasanya berupa

minyak ikan, lemak kambing atau domba, lemak sapi, dan

lain-lain.

Berdasarkan kandungan basa yang terdapat di dalamnya,

sabun dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu sabun

lunak dan sabun keras.

1) Sabun lunak

Sabun lunak

adalah sabun yang mengandung ion kalium karena

dalam proses pembuatannya, basa yang digunakan adalah kalium

hidroksida (kaustik potas). Sabun jenis ini disebut sabun lunak karena

memang kalium hidroksida memiliki sifat pemutih (

bleaching

) yang

lebih lunak daripada natrium hidroksida yang digunakan pada sabun

keras. Contoh sabun lunak adalah semua produk sabun mandi,

sampo, dan pasta gigi. Proses pembuatannya melibatkan reaksi

kimia berikut ini.

kalium hidroksida + gliserol tristearat

̄

kalium stearat (sabun mandi) + gliserol

Atau

kalium hidroksida + gliserol tripalmitat

̄

kalium palmitat (sabun mandi) + gliserol

Lalu, mengapa sabun dan sampo orang dewasa pedih di mata

sedangkan sabun dan sampo bayi tidak? Pada dasarnya masing-

masing produsen pembersih jenis sabun lunak berusaha men-

ciptakan produk seistimewa dan semenarik mungkin. Sabun atau

sampo yang pedih di mata berarti memiliki kandungan kalium lebih

tinggi daripada yang tidak pedih di mata. Sampo dengan kandungan

kalium lebih tinggi memiliki daya bersih yang lebih tinggi. Pada sabun

atau sampo bayi kandungan kaliumnya dibuat lebih rendah karena

Gambar: berbagai

macam sabun

Sabun

Gambar 12.3

Sabun mandi termasuk sabun

lunak

Dok. Penerbit

Sabun Lunak

125

Ilmu Pengetahuan Alam VIII

Bahan Kimia di Rumah

digunakan untuk kulit yang masih sensitif. Akan tetapi, walaupun daya

pembersihnya lebih rendah, sabun ini aman dan cukup efektif untuk

membersihkan kulit bayi.

Selain kandungan basa yang berbeda-beda, jenis dan jumlah

minyak dan lemak yang digunakan dalam pembuatan jenis sabun

lunak ini juga memengaruhi sifat-sifat fisik sabun. Sifat fisik itu meliputi

keras dan lunaknya, jumlah busa yang dihasilkan, warnanya

transparan atau tidak, kelarutan dalam air, dan lain-lain.

Tambahan bahan-bahan lain seperti minyak atsiri, vitamin,

mineral, parfum, pewarna, mint dan esens atau pemberi rasa pada

pasta gigi, dan lain-lain akan mempertinggi kegunaan dan menambah

daya tarik pembersih yang termasuk ke dalam sabun lunak ini.

2) Sabun keras

Sabun keras

adalah sabun yang mengandung ion natrium, karena

dalam proses pembuatannya digunakan natrium hidroksida (soda

api atau kaustik soda). Natrium hidroksida merupakan basa yang

lebih keras daripada kalium hidroksida. Daya pemutihnya sangat

iritatif (bersifat melukai) terhadap kulit. Oleh karena itu, sabun jenis

ini tidak cocok untuk membersihkan tubuh, kecuali bagian-bagian

tertentu seperti telapak tangan yang memang berkulit lebih tebal.

Contoh sabun keras adalah sabun colek (sabun krim).

Proses pembuatan sabun keras melibatkan reaksi kimia

berikut ini.

natrium hidroksida + gliserol tristearat

̄

natrium stearat (sabun colek)

+ gliserol

Atau

natrium hidroksida + gliserol tripalmitat

̄

natrium palmitat (sabun colek)

+ gliserol

Selain kedua jenis sabun tersebut, terdapat juga jenis

sabun yang merupakan campuran antara sabun keras dan

sabun lunak, misalnya krim pencukur. Penggunaan sabun keras pada

krim ini dimaksudkan untuk melunakkan kulit, sehingga rambut yang

menempel di atasnya, seperti cambang, kumis, janggut, atau bulu

kaki lebih mudah dibersihkan.

b. Detergen

Komponen pembersih utama berikutnya adalah

detergen

. Dewasa

ini hampir semua jenis pembersih menggunakan detergen. Dahulu orang

mengandalkan sabun sebagai bahan pembersih satu-satunya yang

paling andal. Tetapi kemudian diketahui bahwa pada air yang memiliki

kadar garam tinggi (air sadah) dan air yang dingin penggunaan sabun

ternyata tidak efektif. Di dalam air ini biasanya terkandung ion kalsium

atau ion magnesium yang menyebabkan daya pembersih sabun menjadi

berkurang. Hal ini dikarenakan ion kalium atau ion magnesium dalam air

sadah menggantikan posisi ion natrium atau ion kalsium pada molekul

sabun. Oleh karena itu, orang kemudian berusaha menciptakan bahan

pembersih yang memiliki daya pembersih efektif di dalam semua jenis

larutan. Sampai pada sekitar tahun 1940-an akhirnya orang berhasil

menciptakan detergen.

Rep. www.brandonstone

Sabun Keras

Gambar 12.4

Krim pencukur meru-

pakan campuran antara sabun keras

dan sabun lunak

Detergen

126

Ilmu Pengetahuan Alam VIII

Bahan Kimia di Rumah

Bahan dasar detergen adalah

alkil benzena sulfonat atau sering

disingkat

ABS. Dibandingkan dengan sabun, detergen memiliki daya cuci

lebih baik karena tetap efektif untuk mencuci walaupun dengan

menggunakan air sadah maupun air dingin.

Supaya kotoran yang terlepas tidak kembali menempel, biasanya

ditambahkan zat kimia tertentu yang disebut

anti-redeposisi. Contoh zat

anti-redeposisi adalah metil karboksi selulosa

.

2. Proses Pembersihan

Baik sabun maupun detergen dapat berfungsi sebagai pembersih lemak

dan kotoran lainnya karena sebagian komponennya berfungsi sebagai

surfaktan.

Surfaktan

adalah struktur molekul yang berfungsi menghubungkan

antara air dengan partikel-partikel kotoran sehingga memudahkan air dalam

menghilangkan kotoran dari serat kain. Molekul tersebut dapat bertindak

demikian karena bentuknya berupa rantai panjang yang salah satu ujungnya

bersifat hidrofilik (mengikat air) dan ujung satunya lagi bersifat hidrofobik

(mengikat partikel yang tidak terlarut di dalam air). Di dalam air, sabun berfungsi

untuk meningkatkan daya pembasah (

wetting ability

) pada air. Hal ini akan

memudahkan air dalam membersihkan dan melarutkan kotoran-kotoran yang

menempel.

Tahapan pembersihan pakaian kotor dengan sabun dan detergen adalah

sebagai berikut.

Gugus tak polar

Sabun atau detergen dengan daya pembasah

(

wetting ability

) yang dimilikinya menyebabkan

tegangan permukaan air turun sehingga serat kain

lebih mudah ditembus air dan molekul sabun atau

detergen itu sendiri.

Gugus hidrofilik surfaktan yang bersifat polar lebih

senang berinteraksi dengan molekul air yang juga

polar, sementara gugus hidrofobiknya yang tak polar

berinteraksi dengan kotoran organik/lemak yang tak

polar pula.

Molekul-molekul sabun atau detergen bergerak

mengelilingi kotoran dan membentuk cincin yang

disebut

micelle

atau misel. Ujung rantai yang hidrofilik

akan menarik molekul air, sedangkan ujung rantai

yang bersifat hidrofobik akan mengikat kotoran.

Terjadi proses pembersihan, yaitu penyerapan

kotoran ke dalam pusat misel yang menyebabkan

kotoran berubah menjadi zat yang mudah terlarut di

dalam air.

Kotoran terlepas dari bahan dan terdispersi ke

dalam air melalui sedikit pengucekan.

Gugus polar

Air tanpa detergen (kiri) dengan detergen

(kanan)

Surfaktan

127

Ilmu Pengetahuan Alam VIII

Bahan Kimia di Rumah

Untuk menambahkan aroma yang segar dan harum, biasanya dalam

sabun atau detergen ditambahkan pengharum. Pada sabun mandi, sabun

cuci, sampo, pasta gigi, dan pembersih lantai atau toilet, aroma pengharum

yang sering digunakan adalah aroma bunga dan buah-buahan. Selain itu,

juga ditambahkan bahan-bahan lain sesuai kebutuhan dan tujuan penggunaan

bahan pembersih tersebut. Bahan-bahan tersebut disebut sebagai bahan

aditif. Berikut ini beberapa bahan aditif pada produk pembersih.

Tabel 12.2 Bahan Aditif pada Produk Pembersih

Bahan Tambahan

Keterangan

Penguat pada cair-

an pencuci piring

Bahan ini berfungsi untuk mengefektifkan fungsi bahan aktif

(surfaktan) pada produk pembersih. Biasanya berupa campuran

antara LABS (linear alkil benzen sulfonat), larutan soda api, dan

air yang disebut larutan atinsoft.

Bahan pengental

Garam dapur atau natrium klorida (NaCl) yang ditambahkan ke

dalam campuran beberapa produk pembersih berperan untuk

mengatur kekentalan.

Pengawet produk

B

eberapa jenis bahan pengawet yang sering dipakai

adalah

natrium salisilat, natrium benzoat, formaldehid, dan EDTA (Etilen

Diamin Tera Asetat).

Bahan ini dipakai untuk menjaga produk dari

serangan jamur atau mikroorganisme lain.

Pelembut pakaian

(

softener

)

Bahan utama cairan pelembut pakaian adalah distearil dimetil

amonium klorida. Bahan utama ini dijumpai di pasaran dengan

nama dagang, antara lain: Quartamin D86P, Bratasoft, dan Accosoft.

Penguat pada de-

tergen (

builder

)

Bahan ini berfungsi meningkatkan efisiensi surfaktan.

Builder

digunakan untuk melunakkan air sadah sehingga bahan aktif

(surfaktan) dapat berfungsi lebih baik. Selain itu,

builder

juga

membantu menciptakan kondisi keasaman yang tepat agar proses

pembersihan dapat berlangsung lebih baik. Contoh

builder

adalah

natrium karbonat, natrium sitrat, senyawa kompleks fosfat, natrium

silikat atau zeolit.

Parfum dan pe-

warna

Pemilihan parfum dan pewarna yang tepat akan sangat berarti

bagi produk yang akan dipasarkan karena bau harum dan warna

khas akan menjadi daya tarik tersendiri bagi pembeli.

Medium (pelarut)

Air digunakan sebagai pelarut produk pembersih yang berbasis

cair (

liquid based

) seperti sampo. Untuk menjaga kestabilan

produk, air yang ideal digunakan adalah air yang sudah

mengalami deionisasi (dihilangkan ion-ion yang terkandung di

dalamnya).

Vitamin, protein,

dan mineral pada

sampo

Vitamin, protein, dan mineral yang dapat diperoleh dari tumbuhan

dan hewan terbukti mampu merawat dan menambah kesuburan

serta keindahan rambut. Misalnya, kandungan mineral pada

merang yang dibakar, protein pada kuning telur, beta karoten dalam

wortel, kandungan zat aktif polisakarida dalam lidah buaya, atau

vitamin E dan B dalam kacang hijau, semuanya bermanfaat bagi

kesuburan dan keindahan rambut.

Penguat pada pem-

bersih kaca

Metanol (CH

3

OH) dan isopropil alkohol adalah senyawa golongan

alkohol yang biasanya berfungsi sebagai penguat pada pembersih

kaca.

Anti-redeposisi pa-

da detergen

Supaya kotoran yang terlepas tidak kembali menempel, biasanya

ditambahkan zat kimia tertentu yang disebut zat anti-redeposisi.

Contoh zat anti-redeposisi adalah metil karboksi selulosa

.

Pemanis pada pas-

ta gigi

Sakarin biasanya digunakan sebagai pemberi rasa manis pada

pasta gigi.

128

Ilmu Pengetahuan Alam VIII

Bahan Kimia di Rumah

Kerja Mandiri 1

Kerjakan dengan baik di buku tugasmu!

1. Banyak produk pembersih kini dilengkapi dengan nama bahan baku dalam bahasa

Inggris. Bukalah kamusmu dan temukan kata dalam bahasa Indonesia yang tepat

untuk istilah-istilah berikut ini.

a.

Lauric acid

b.

Stearic acid

c.

Potassium

d.

Sodium

e.

Glyceryl

f.

Hidrochloric acid

g.

Ingredient

h.

Fragrance

2. Di dalam sampo sering kali ditambahkan jojoba. Apakah jojoba itu? Carilah informasi

sebanyak mungkin tentang jojoba tersebut dan buatlah catatan di dalam bukumu!

3. Efek Samping Penggunaan Pembersih

Pernahkah kamu menjumpai tanaman enceng gondok yang

tumbuh memenuhi hampir seluruh permukaan sungai atau danau?

Apakah air di tempat tersebut banyak mengandung busa atau

tampak bersih? Kira-kira apa penyebabnya?

Limbah domestik dan industri kecil dari rumah tangga, terutama

yang berupa air bekas cucian pada umumnya dibuang ke parit-

parit dan kadang kala dibuang ke halaman atau kebun rumah tanpa

diolah terlebih dahulu. Air yang mengandung berbagai macam sisa

(residu) bahan kimia mengalir dari parit-parit menuju sungai yang

akhirnya menyebabkan berbagai pencemaran air. Pencemaran

tersebut akan mengganggu keseimbangan ekosistem yang ada.

Misalnya, bertambahnya gulma air, seperti enceng gondok, yang me-

nyebabkan terganggunya aliran sungai. Dampak lain adalah terjadinya

pendangkalan akibat lumpur yang bertumpuk sebagai media tumbuh gulma

tersebut, atau matinya berbagai macam binatang air karena rendahnya

kandungan oksigen di dalam air. Demikian pula yang terjadi pada tanah. Jika

tanah terus-menerus terkena buangan limbah cucian maka tanah akan

menjadi tidak subur lagi.

Dewasa ini pencemaran air menjadi suatu permasalahan yang cukup

serius. Limbah rumah tangga yang berasal dari penggunaan detergen dan

berbagai jenis sabun menjadi salah satu penyebab pencemaran air. Detergen

lebih sukar diuraikan oleh mikroorganisme dalam tanah dibanding sabun.

Beberapa

efek samping penggunaan detergen

terhadap lingkungan adalah

sebagai berikut.

Rep. www.treknature.com

Gambar 12.5

Tanaman enceng gondok

tumbuh subur sebagai akibat limbah

domestik yang dibuang di perairan

Efek Samping

Detergen

129

Ilmu Pengetahuan Alam VIII

Bahan Kimia di Rumah

a. Buih detergen yang menumpuk di permukaan sungai akan menghalangi

penyerapan oksigen dari udara ke dalam air sungai. Akibatnya, air sungai

akan mengalami penurunan kadar oksigen yang pada gilirannya akan

menyebabkan satwa yang tinggal di dalamnya mati.

b. Pertumbuhan ganggang tertentu dan enceng gondok akan meningkat

pesat akibat kadar fosfat yang meningkat di dalam air karena kehadiran

detergen. Jika permukaan air sampai tertutup oleh pertumbuhan jenis

tumbuhan air ini maka kesempatan fitoplankton yang seharusnya

mendapatkan sinar matahari yang cukup untuk proses fotosintesis

menjadi terganggu dan akhirnya mati. Akibatnya, banyak satwa air

yang ikut mati karena kehidupannya hanya mengandalkan konsumsi

terhadap fitoplankton yang ada.

c. Jika air yang tercemar oleh detergen digunakan untuk mandi, air

tersebut dapat mengakibatkan iritasi dan gatal-gatal pada kulit yang

sensitif.

d. Jika air yang tercemar oleh detergen digunakan untuk memasak atau

diminum, air tersebut dapat mengakibatkan sakit perut, muntah-

muntah, diare, dan sebagainya.

Untuk menguji pemahamanmu, kerjakan pelatihan di bawah ini!

Gambar 12.6

Sungai yang ter-

cemar limbah detergen

Rep. www.nscc.gout

Kerjakan dengan baik bersama teman sebangkumu!

1. Pada bahan pembersih sering kali ditambahkan bahan aditif. Apa yang dimaksud

dengan bahan aditif pada pembersih? Berikan lima contohnya!

2. Apakah yang dimaksud dengan surfaktan? Berilah 3 contohnya!

3. Jelaskan mekanisme detergen dalam proses pencucian!

4. Jelaskan efek samping penggunaan bahan pembersih bagi kita!

B.

Pemutih

Di antara teman sekelasmu, adakah yang bajunya selalu

tampak putih cemarlang walaupun penggunaan dan usia baju

tersebut sama dengan baju milik teman-temanmu yang lain? Jika

ada, apa kira-kira penyebabnya?

Baju putih harus dirawat lebih teliti dibandingkan dengan baju

berwarna. Mengapa demikian? Karena pakaian putih lebih mudah

terkena noda dan sukar dihilangkan. Saat ini banyak ditawarkan

berbagai produk pemutih dengan berbagai kemasan. Pemutih ada

yang berbentuk padat dan cair. Bahan utama pemutih padat (bubuk

putih) adalah kalsium hipoklorit dengan rumus kimia Ca(ClO)

2

yang

secara umum dikenal sebagai kaporit. Bahan ini lazim dipakai untuk

Gambar 12.7

Berbagai produk pemutih

Dok. Penerbit

Kerja Berpasangan

130

Ilmu Pengetahuan Alam VIII

Bahan Kimia di Rumah

mensucihamakan air PAM dan kolam renang. Bahan utama pemutih cair adalah

natrium hipoklorit dengan rumus NaOCl.

Natrium hipoklorit dan kalsium hipoklorit mempunyai sifat multifungsi. Selain

sebagai pemutih, kedua senyawa ini dapat berfungsi sebagai penghilang noda

dan disinfektan (

sanitizer

)

.

Fungsi ganda NaOCl sebagai penghilang noda maupun

disinfektan dapat menjadi peluang tersendiri dalam penjualan.

Kita dapat mengetahui kandungan bahan kimia yang terdapat di dalam

pemutih dari kemasannya. Dengan menggunakan pemutih yang biasanya

mengandung bahan kimia utama klorin dan natrium perborat, pakaian putih yang

ternoda dapat menjadi lebih putih cemerlang. Meskipun demikian, kita harus

berhati-hati dalam penggunaannya. Bahan kimia klorin dan natrium perklorat

adalah bahan aktif yang cukup berbahaya. Penggunaan pemutih yang kurang

berhati-hati akan menyebabkan lunturnya kain berwarna.

1. Pengaruh Penggunaan Pemutih

Pemutih (

bleaching agent

) adalah bahan-bahan kimia yang dapat

digunakan untuk mengatasi kotoran yang membandel pada pakaian. Bahan

aktif yang terkandung dalam pemutih pakaian, antara lain natrium hipoklorit

atau natrium perklorat. Namun demikian, pemakaian pemutih yang terlalu

sering dan berlebihan dapat menyebabkan pakaian cepat rusak. Ini

disebabkan bahan aktif tersebut dapat merusak partikel-partikel dan serat

kain. Pemakaian pemutih yang berlebih dan terlalu sering menyebabkan serat-

serat kain menjadi keras dan rapuh. Supaya pakaian tidak cepat rusak maka

sebaiknya pemakaian pemutih hanya bila diperlukan saja. Pemutih sebaiknya

hanya digunakan jika penggunaan detergen biasa tidak mampu mengangkat

kotoran secara bersih. Perlu diketahui, pemutih pakaian dapat mengakibatkan

memudarnya warna pada pakaian berwarna.

Pemakaian pemutih yang berlebihan juga dapat menyebabkan

pencemaran lingkungan. Zat aktif dalam pemutih dimungkinkan dapat

membunuh bakteri dalam tanah. Cara mengatasi limbah pemakaian pemutih

hampir sama dengan penanggulangan limbah sabun dan detergen.

2 . Efek Samping Penggunaan Pemutih

Penggunaan pemutih yang berlebihan selain dapat menyebabkan

kerusakan juga berdampak negatif pada lingkungan. Jika air bekas cucian

yang mengandung pemutih dibuang ke tanah maupun ke sungai-sungai dapat

menimbulkan pencemaran air. Selain itu, dalam pemutih terkandung zat-zat

aktif dan bahan-bahan yang bersifat korosif yang dapat membunuh bakteri

menguntungkan dalam tanah. Akibatnya, kesuburan tanah dapat

terganggu. Lebih luas lagi pembuangan limbah yang mengandung

pemutih akan menimbulkan pencemaran lingkungan baru.

Khusus untuk pemutih wajah yang ditawarkan melalui iklan-

iklan, kita harus hati-hati dalam memilih maupun menggunakannya.

Hal ini karena beberapa produk pemutih wajah dan tubuh terbukti

mengandung logam berat merkuri (raksa). Pemutih yang

mengandung merkuri jika digunakan secara terus-menerus dapat

bersifat sebagai racun di dalam tubuh dan dapat menyebabkan

kanker ( bersifat karsinogen).

Bahan Aktif

Pemutih

Gambar 12.8

Pencemaran air oleh

logam-logam berat seperti merkuri

menyebabkan kerusakan lingkungan

Rep. www.thomasmeyer.archive.com

131

Ilmu Pengetahuan Alam VIII

Bahan Kimia di Rumah

Praktikum

Efek Negatif Penggunaan Bahan Pemutih

A. Tujuan

Mengetahui efek penggunaan bahan pemutih terhadap kesehatan lingkungan.

B. Alat dan Bahan

1. Ember kecil

2 buah

2. Air sumur atau air leding

1 L

3. Cairan pemutih

3 sendok makan

4. Sendok makan

1 buah

5. Tanaman yang hidup di air (rumput air, enceng gondok, atau tanaman hias tertentu)

C. Langkah Kerja

1. Isilah kedua ember kecil dengan air sampai kira-kira setengahnya!

2. Masukkan tanaman air ke dalam kedua ember!

3. Tambahkan 3 sendok makan cairan pemutih ke dalam ember pertama. Selama satu

hari, setiap dua jam sekali amatilah apa yang terjadi pada tanaman di dalam kedua

ember tersebut dan bandingkanlah keduanya! Catat hasil pengamatanmu! Berikan

penjelasan terhadap kejadian tersebut!

4. Buatlah kesimpulan terhadap hasil percobaanmu!

5. Sampaikan kesimpulanmu di depan kelas untuk didiskusikan bersama kelompok lain!

6. Jangan lupa untuk mengembalikan semua peralatan dan bahan ke tempat semula!

C.

Pewangi

Alangkah tidak menyenangkan apabila kita dijauhi karena bau tak sedap yang

timbul dari badan. Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan bau badan,

misalnya keringat yang berlebih. Keringat yang berlebih dapat menyebabkan

bakteri penyebab bau badan berkembang biak dengan subur. Bau badan yang

kurang sedap dapat diatasi dengan deodoran atau parfum. Deodoran atau parfum

termasuk salah satu produk pewangi. Produk pewangi yang lain, misalnya

pengharum ruangan.

Produk pewangi ada yang alami dan ada yang buatan. Beberapa contoh

pewangi alami adalah berbagai macam bunga dan buah-buahan segar. Pada

zaman dahulu pewangi dibuat dengan penyulingan dari tumbuh-tumbuhan asli

dan agak sulit didapatkan. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi, pewangi menjadi sangat mudah diperoleh. Pewangi tidak dibuat dengan

tumbuh-tumbuhan alami, namun cukup dibuat dari sintesa senyawa-senyawa

kimia.

132

Ilmu Pengetahuan Alam VIII

Bahan Kimia di Rumah

1. Kegunaan Pewangi

Pewangi diperoleh melalui proses esterifikasi. Esterifikasi adalah reaksi

pembuatan senyawa ester dari asam karboksilat dengan alkohol. Senyawa-

senyawa ester memiliki bau yang sedap. Pewangi-pewangi yang diperoleh

melalui proses esterifikasi disebut dengan

pewangi sintetis

. Di pasaran

banyak sekali dijual pewangi sintetis, mulai dari pewangi dengan aroma buah-

buahan sampai harum bunga. Misalnya, parfum, pengharum ruangan, dan

pengharum mobil.

Selain melalui proses esterifikasi, ada juga produk-produk pewangi yang

diperoleh dengan cara lain, yaitu melalui proses penyulingan dan ekstraksi dari

bahan-bahan alam. Pewangi yang didapatkan dari proses ekstraksi dan

penyulingan bahan alam disebut sebagai

pewangi alami

. Contoh pewangi alami

adalah minyak atsiri. Beberapa kegunaan pewangi antara lain sebagai berikut.

a. Sebagai pewangi badan.

b. Sebagai pewangi pakaian.

c. Sebagai pengharum ruangan.

2. Efek Samping Penggunaan Pewangi

Pemakaian pewangi secara berlebihan dapat menyebabkan efek samping

bagi kesehatan, misalnya pusing dan mual-mual. Selain itu, bahan pelarut

pada beberapa jenis pewangi dapat menyebabkan iritasi pada kulit yang

sensitif. Oleh karena itu, konsumen pewangi disarankan untuk memilih jenis

pewangi yang paling tepat.

Pernahkah kalian mendengar tentang terjadinya lubang ozon (O

3

)

di atmosfer

kita? Nah, pada umumnya pewangi yang dikemas dengan bentuk semprot

menggunakan bahan pendorong (propelan) dari golongan kloro fluoro karbon

(CFC). Bahan kimia inilah yang dapat mengakibatkan kebocoran lapisan ozon.

CFC merupakan jenis bahan kimia yang membutuhkan jangka waktu

sangat lama untuk dapat mengalami biodegradasi (penguraian). Radikal bebas

(atom) klorin yang dilepaskan oleh CFC di atmosfer akan menguraikan O

3

menjadi gas oksigen (O

2

) dan radikal bebas O. Satu radikal bebas klorin

akan dapat menguraikan ozon menjadi oksigen sampai berkali-kali. Hal inilah

yang menyebabkan lapisan ozon semakin tipis dan akhirnya timbul lubang

ozon. Akibat adanya lubang ozon, radiasi sinar matahari dapat masuk ke

bumi tanpa melalui filter terlebih dahulu sehingga suhu permukaan bumi

semakin meningkat. Kondisi seperti ini menjadi penyebab semakin tingginya

permukaan air laut karena banyak es di daerah kutub yang mencair akibat

makin tingginya suhu di atmosfer bumi.

Proses terbentuknya lubang ozon dapat digambarkan sebagai berikut.

Pewangi

Sintesis

Pewangi Alami

Gambar 12.9

Proses terjadinya lubang ozon (a) ketika pengharum ruangan disemprotkan, bahan

pendorong yang berupa CFC ikut tersebar ke udara bersama pengharum ruangan, (b) satu atom klor

yang dihasilkan dari CFC menguraikan ozon menjadi oksigen dan radikal bebas oksigen dalam jumlah

tidak terbatas, (c) terjadi lubang ozon

(a)

(b)

(c)

Dok. Penerbit

133

Ilmu Pengetahuan Alam VIII

Bahan Kimia di Rumah

Selain itu, kebocoran lapisan ozon dapat menyebabkan efek negatif bagi

kesehatan manusia. Penyakit-penyakit yang dapat timbul akibat kebocoran

lapisan ozon antara lain penyakit kanker kulit dan katarak. Sampai saat ini

penyakit kanker merupakan salah satu penyakit yang sulit disembuhkan.

D.

Pembasmi Serangga (Insektisida)

Nyamuk termasuk serangga berbahaya yang sering mengganggu

kita. Pernahkah kamu mendengar nama

Aedes aegypti

?

Aedes aegypti

merupakan jenis nyamuk yang dapat membawa virus dengue penyebab

penyakit demam berdarah. Oleh karena bahaya yang dapat ditimbulkan

oleh nyamuk maka dilakukan berbagai cara untuk menghindarkan diri

dari ganggguan nyamuk. Salah satu caranya adalah dengan

menggunakan obat anti nyamuk. Berikut ini adalah jenis-jenis obat anti

nyamuk yang banyak beredar di pasaran.

a. Obat nyamuk bakar.

b. Obat nyamuk semprot.

c. Obat nyamuk oles.

d. Obat nyamuk elektrik.

Sebenarnya obat anti nyamuk yang diciptakan dalam berbagai bentuk tersebut

tidak hanya berfungsi mengusir dan membasmi nyamuk saja, tetapi juga akan

berakibat sama jika dikenakan pada serangga yang lain. Bahan yang tidak disukai

oleh nyamuk atau bahan yang dapat membunuh nyamuk akan berakibat sama

bagi serangga yang lain.

Bahan-bahan kimia yang terdapat di dalam obat pembasmi serangga antara

lain sebagai berikut.

a. Organoklor. Contoh: aldrin, dieldrin, lindan, dan DDT (dikloro difenil

trikloroetana) yang kini dilarang penggunaannya.

b. Organofosfat. Contoh: malation, diaziton, fention, dan metil atau etil paration.

c. Antikoagulan. Contoh: wartarin, kumaklor, dan kumarin.

d. Zinkfosfida.

e. Karbamat. Contoh: propoksur, BPMC, dan karbofonun.

f.

Arsen. Contoh: arsen pentoksida.

Obat nyamuk semprot biasanya mengandung bahan aktif yang termasuk

golongan organofosfat yang bersifat racun pembunuh bagi serangga. Obat

nyamuk bakar memiliki cara kerja mengusir nyamuk dari asap yang ditim-

bulkannya. Obat nyamuk oles memanfaatkan aroma tertentu yang tidak disukai

oleh nyamuk. Sedangkan obat nyamuk elektrik merupakan obat nyamuk yang

memanfaatkan panas yang ditimbulkan oleh energi listrik untuk menguapkan

bahan kimia tertentu yang aromanya tidak disukai oleh nyamuk atau serangga

lainnya. Keistimewaan dari obat nyamuk jenis ini adalah tidak menimbulkan asap

seperti pada obat nyamuk bakar.

Gambar 12.10

Berbagai jenis obat

nyamuk

Dok. Penerbit

134

Ilmu Pengetahuan Alam VIII

Bahan Kimia di Rumah

1. Pengaruh Penggunaan Pembasmi Serangga

Penggunaan insektisida tidak hanya mampu mengusir dan

membunuh nyamuk, tetapi dapat juga mengusir atau membunuh

serangga-serangga yang lain, seperti rayap, semut, lalat, kecoa,

ngengat, kutu busuk, dan lain-lain.

Fungsi pemakaian obat pembasmi serangga pada umumnya

meliputi tiga hal, yaitu mengusir, membasmi, atau mengusir sekaligus

membasmi. Bagi para petani, kehadiran serangga dapat membawa

masalah baru karena dapat mengganggu hasil panen mereka.

Insektisida digunakan untuk mengusir hama tanaman yang berupa

serangga seperti walang sangit, wereng, kepik, dan sebagainya.

2. Efek Samping Penggunaan Pembasmi Serangga

Penggunaan insektisida sebaiknya disesuaikan dengan

keperluannya saja. Pemakaian bahan kimia jenis ini bila berlebihan

dan tidak hati-hati justru dapat membahayakan manusia. Efek negatif

dari pemakaian insektisida yang berlebihan atau pemakaian yang

tidak hati-hati antara lain adalah keracunan yang dapat merenggut

jiwa. Insektisida yang masuk ke perairan akan menimbulkan

pencemaran air. Hal ini akan mengakibatkan terbunuhnya binatang-

binatang air.

Penggunaan DDT sebagai pembunuh serangga telah dilarang

oleh pemerintah karena DDT memiliki efek negatif bagi mikro-

organisme. DDT dapat larut dalam pelarut lemak dan jaringan lemak. Oleh

sebab itu, racun ini menjadi mudah berpindah dari lingkungan ke jaringan

lemak hewan. DDT tidak mudah terurai, akibatnya terjadi penumpukan DDT

di dalam jaringan hewan atau tumbuhan. Jika tumbuh-tumbuhan atau daging

hewan yang tercemar tersebut dikonsumsi oleh manusia, akibatnya bisa fatal.

Orang yang mengonsumsi dapat keracunan bahkan dapat terkena kanker

yang berisiko kematian.

Selain itu, beberapa jenis obat semprot serangga masih menggunakan

CFC sebagai bahan pendorong (propelan). Dengan demikian, penggunaan

insektisida dalam bentuk semprot juga mempunyai efek samping yang sama

dengan penggunaan parfum semprot, yaitu resiko makin lebarnya lubang

ozon dan semakin tingginya suhu permukaan bumi.

3. Upaya Pencegahan Efek Samping Bahan-bahan Kimia

Melihat kenyataan yang kurang menyenangkan perihal efek samping

penggunaan bahan-bahan kimia tersebut, orang mulai memikirkan upaya-

upaya untuk mengatasinya. Jika hampir semua penggunaan bahan kimia

mempunyai efek samping, langkah apakah yang harus kita ambil? Untuk

mencegah semakin rusaknya alam sekitar kita, saat ini mulai dikembangkan

upaya-upaya tertentu seperti di bawah ini.

a. Pembersih

Usaha pencegahan dampak negatif penggunaan pembersih antara

lain adalah sebagai berikut.

1) Membuat sistem penampungan dan penanganan air limbah.

2) Mendaur ulang kembali air limbah rumah tangga.

Sebaiknya Tahu

Pestisida jenis DDT digunakan

di seluruh dunia dari tahun

1940-an sampai tahun 1970-

an untuk membasmi serangga

pemakan tanaman dan pem-

bawa penyakit. Penelitian pada

tahun 1960-an menemukan

bahwa zat ini ternyata meng-

ganggu proses reproduksi pada

hewan dan sering merusak

rantai makanan. Akhirnya

penggunaan zat ini dilarang se-

jak tahun 1973.

(Sumber:

Microsoft

® Encarta ® Reference Library 2005.)

Rep. www.palmbeachpost.com

135

Ilmu Pengetahuan Alam VIII

Bahan Kimia di Rumah

3) Mengurangi intensitas pemakaian pembersih yang mengandung

bahan-bahan yang sukar diuraikan mikroorganisme, seperti sabun

dan detergen.

4) Selektif dalam memilih detergen serta memerhatikan kandungan

bahan aktif yang ada di dalam detergen.

5) Mengikuti petunjuk penggunaan bahan pembersih dengan benar.

6) Mengganti bahan-bahan dasar detergen dengan bahan yang lebih

ramah lingkungan.

b. Pemutih

Beberapa upaya untuk mencegah efek samping dari penggunaan

pemutih antara lain:

1) Menghindari kontak langsung dengan pemutih pakaian dalam jangka

waktu yang lama.

2) Memilih pemutih wajah yang lebih alami (tidak menggunakan merkuri).

3) Membuat saluran pembuangan limbah pemutih yang baik.

4) Mengurangi jumlah pemakaiannya.

c. Pewangi

Salah satu upaya untuk mencegah efek samping dari penggunaan

pewangi adalah menghindari pemakaian pewangi yang mengandung

CFC. Banyak produk pewangi yang telah menggunakan bahan pendorong

(propelan) yang lebih ramah lingkungan.

d. Pembasmi serangga (Insektisida)

Upaya-upaya untuk mencegah efek samping dari penggunaan

insektisida antara lain adalah sebagai berikut.

1) Menggunakan bahan pembasmi serangga (insektisida) yang lebih

ramah lingkungan, seperti insektisida biologis, pengembangan hama

jantan mandul, dan memanfaatkan ekstrak bunga atau daun tertentu

sebagai pengusir nyamuk.

2) Mengurangi pemakaian insektisida secara berlebihan.

3) Selalu menjaga kebersihan lingkungan.

Kerjakan dengan baik!

1. Sebutkan produk-produk pembersih, pewangi, dan pembasmi serangga yang biasa

kamu gunakan!

2. Tuliskan efek samping penggunaan produk-produk tersebut!

3. Apa yang sebaiknya dilakukan untuk mengurangi efek samping penggunaan produk-

produk tersebut?

4. Jadikan jawabanmu tersebut sebagai kerangka karangan untuk dikembangkan menjadi

sebuah tulisan (esai) sepanjang satu lembar folio!

5. Kumpulkan hasil tulisanmu kepada guru! Karyamu akan dijadikan sebagai tambahan

referensi di perpustakaan sekolah.

Kerja Mandiri 2

136

Ilmu Pengetahuan Alam VIII

Bahan Kimia di Rumah

Rangkuman

1. Pembersih adalah bahan yang berfungsi untuk membantu mengangkat dan melarutkan

kotoran yang melekat pada suatu benda.

2. Komponen utama bahan pembersih adalah sabun dan detergen. Sabun kurang efektif

membersihkan kotoran pada air sadah dan air dingin. Detergen lebih efektif membersihkan

kotoran pada semua jenis air.

3. Detergen lebih sukar diuraikan oleh mikroorganisme dibandingkan sabun.

4. Pemutih terdiri atas pemutih padat dengan bahan utama kalsium hipoklorit dan pemutih

cair dengan bahan utama natrium hipoklorit.

5. Pewangi terdiri atas pewangi alami dan pewangi buatan. Pewangi alami diperoleh melalui

penyulingan dan ekstraksi bahan-bahan alam. Pewangi buatan diperoleh melalui proses

esterifikasi.

6. Bahan pendorong (propelan) pada parfum yang mengandung CFC berpotensi

menimbulkan lubang ozon.

7. Bahan kimia yang terdapat dalam obat pembasmi serangga antara lain:

a. organoklor,

b. organofosfat,

c. antikoagulan,

d. zinkfosfida,

e. karbamat, dan

f.

arsen.

137

Ilmu Pengetahuan Alam VIII

Bahan Kimia di Rumah

Soal-soal Uji Kompetensi

A.

Ayo, berilah tanda silang pada jawaban

yang paling tepat!

1. Jenis sabun yang mengandung basa

natrium hidroksida disebut . . . .

a. sabun alkali

b. sabun asam

c. sabun lunak

d. sabun keras

2. Molekul sabun yang mengelilingi kotoran

dalam pelepasan kotoran yang melekat

pada pakaian adalah . . . .

a. hidrogenasi

b. hidrologi

c. hidrofobik

d. hidrofilik

3. Reaksi antara asam-asam lemak dengan

basa-basa seperti kalium hidroksida atau

natrium hidroksida untuk menghasilkan

sabun disebut sebagai proses . . . .

a.

soapication

b. saponifikasi

c.

alkaline fat process

d. sponifikasi

4. Pembersih yang digunakan untuk

membersihkan kerak keramik kamar

mandi sebaiknya mengandung . . . .

a. asam mineral

b. garam normal

c. basa kuat

d. basa lemah

5. Aroma pewangi dari bunga dan buah alami

dapat diperoleh melalui proses . . . .

a. esterifikasi ekstraksi

b. penyulingan dan ekstraksi

c. dehidrasi dan ekstraksi

d. sponifikasi dan penyulingan

6. Berikut ini yang termasuk bahan dasar

detergen adalah . . . .

a. sulfonat alkil benzena

b. sulfonal alkil karboksida

c. sulfonal benzil benzena

d. sulfida alkil benzena

7. Kandungan fosfat dalam detergen dapat

menimbulkan dampak negatif . . . .

a. menimbulkan iritasi dan gatal-gatal

pada kulit

b. pertumbuhan zooplankton yang

cepat

c. dapat menyebabkan air sungai keruh

d. pertumbuhan ganggang yang cepat

8. Bahan aktif yang terkandung dalam

pemutih pakaian adalah . . . .

a. natrium sianida

b. natrium perklorat

c. natrium hidroksida

d. natrium karbonat

9. Berikut ini termasuk bahan kimia yang

digunakan sebagai pembasmi serangga

golongan organoklor adalah . . . .

a. DDT

b. kumarin

c. BPMC

d. diazitol

10. Di bawah ini merupakan salah satu

contoh usaha yang dapat dilakukan untuk

mengurangi efek samping penggunaan

insektisida, yaitu . . . .

a. meningkatkan dosis insektisida

b. meningkatkan kualitas insektisida

c. menggunakan insektisida secara

berlebih

d. menggunakan insektisida biologis

138

Ilmu Pengetahuan Alam VIII

Bahan Kimia di Rumah

B.

Jawablah pertanyaan berikut dengan

benar!

1. Sebutkan dan jelaskan efek samping

penggunaan detergen dan sabun terha-

dap lingkungan beserta cara mengatasi-

nya!

2. Jelaskan efek samping penggunaan

pemutih terhadap pakaian dan lingkungan

beserta cara mengatasinya!

3. Jelaskan akibat dari penggunaan se-

nyawa jenis kloro fluoro karbon dalam

pewangi!

4. Sebutkan 6 golongan bahan kimia yang

digunakan sebagai insektisida! Berilah

contohnya masing-masing!

5. Bagaimanakah cara memberi per-

tolongan pertama bagi orang yang

keracunan bahan pembasmi serangga?

Cobalah kamu baca pada kemasan obat

nyamuk cair!