Halaman
BAHAN KIMIA DI RUMAH
BAB
12
Wah bajumu putih
sekali! Baunya
harum. Pakai apa
sih
?
Ibuku mencucinya
dengan detergen khusus
yang mengandung
pemutih dan ketika
menyeterika diberi
pewangi.
Betul. Kita akan
mempelajari pengaruh
penggunaan bahan kimia
yang digunakan sebagai
pembersih, pemutih,
pewangi, dan pembasmi
serangga.
Kita juga
akan mendapat
penjelasan tentang
efek samping
bahan-bahan
kimia
tersebut.
Wah bakalan
seru nih! Nanti kita
akan memahami
kegunaan dan efek
samping bahan kimia
dalam kehidupan
sehari-hari.
Oh ya? Bukankah
pembersih, pemutih,
pewangi, dan pembasmi
serangga merupakan
topik mata pelajaran
kita kali ini?
122
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
Bahan Kimia di Rumah
B
erbagai macam produk di atas kita gunakan setiap hari. Mulai dari pembersih, pewangi, hingga
anti-nyamuk. Produk-produk tersebut sangat kita butuhkan bagi kesehatan dan kenyamanan
kita. Coba bayangkan seandainya kamu mandi tanpa menggunakan sabun mandi atau menggosok
gigi tanpa menggunakan pasta gigi! Tentu tidak nyaman, bukan? Sebenarnya, bahan-bahan apa yang
terkandung dalam produk di atas? Bagaimana cara kerjanya? Apa efek samping penggunaan bahan-
bahan tersebut? Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan terjawab melalui pembahasan berikut ini.
Kata Kunci:
bahan kimia rumah tangga – pembersih – pewangi –pembasmi serangga – efek samping
Gambar 12.1
Produk pembersih kita gunakan untuk menjaga kesehatan dan kenyamanan
Gerbang
Dok. CAP
A.
Bahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari
Coba kamu ingat-ingat aktivitasmu pagi ini! Pagi hari setelah bangun tidur
kamu mandi menggunakan sabun mandi, lalu menggosok gigi dengan pasta gigi.
Setelah itu kamu mengenakan pakaian seragam sekolah. Pakaian seragammu
bersih dan harum karena sebelumnya telah dicuci dengan detergen dan diberi
pengharum. Peralatan makan yang kamu gunakan untuk makan pagi juga bersih
karena dicuci dengan cairan pencuci piring. Sabun, pasta gigi, deterjen pencuci,
maupun pengharum pakaian yang kita gunakan sehari-hari menggunakan bahan
kimia tertentu.
Dari gambaran tersebut jelas bahwa hidup kita tidak bisa lepas dari bahan-
bahan kimia. Bahan-bahan kimia tersebut meliputi bahan untuk menjaga
kebersihan dan memberikan kenyamanan.
Berikut ini adalah uraian tentang pengelompokan bahan-bahan kimia rumah
tangga ke dalam kategori pembersih, pemutih, pewangi, dan pestisida, serta
pengaruh penggunaan dan efek sampingnya.
1. Bahan Pembersih
Seperti sudah disebutkan sebelumnya bahwa terdapat banyak sekali
bahan kimia yang dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Satu di
Dok. Penerbit
123
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
Bahan Kimia di Rumah
antaranya adalah pembersih. Kita menggunakan berbagai
macam pembersih untuk membersihkan badan, pakaian,
lantai, piring, hingga kamar mandi. Apakah pembersih itu?
Pembersih adalah bahan yang berfungsi untuk membantu
mengangkat dan melarutkan kotoran yang melekat pada suatu
benda. Kita dapat mengelompokkan bahan kimia sebagai
pembersih berdasarkan kemasannya masing-masing. Setiap
produk biasanya dibungkus dalam kemasan yang berbeda-
beda. Dari kemasan inilah kita dapat mengetahui komposisi
kandungan bahan-bahan kimianya. Masing-masing pabrik
akan memberikan kemasan yang semenarik mungkin sehingga konsumen
tertarik untuk menggunakannya. Misalnya saja, sabun mandi produk pabrik A
dengan sabun mandi produk pabrik B, atau sampo produk pabrik P dengan
sampo produk pabrik Q samakah kemasan dari kedua produk ini? Tentu
tidak, bukan?
Bagaimana dengan bahan kimia yang terkandung di dalam masing-
masing jenis pembersih itu? Samakah antara satu dengan lainnya? Pada
dasarnya setiap jenis produk pembersih mempunyai bahan kimia utama yang
sama satu dengan yang lain. Namun demikian, umumnya produsen menam-
bahkan bahan-bahan tertentu yang berbeda antara satu dengan yang lain.
Tujuannya adalah untuk memberi kelebihan atau keistimewaan pada jenis
produk pembersih yang dihasilkannya.
Berikut ini adalah daftar pembersih dan kandungan utama bahan kimia
di dalamnya.
Tabel 12.1 Kandungan Bahan Utama dalam Pembersih
Jenis Pembersih
Kandungan Bahan Kimia Utama
Sabun mandi
Kalium palmitat atau kalium stearat
Sabun colek (cuci)
Natrium palmitat atau natrium stearat
Pencuci tangan
Natrium palmitat atau natrium stearat
Bubuk detergen
Linear alkil sulfonat (LAS)
Pencuci peralatan dapur
Linear alkil sulfonat (LAS)
Pembersih lantai
Asam klor
ida atau benzalkonium klorida
Krim pencukur
Kalium stearat dan natrium stearat
Pasta gigi
Natrium lauril sulfat
Sampo
Natrium lauril eter sulfat
Pembersih muka
Kalium palmitat atau kalium stearat
Bahan kimia utama dalam pembersih sering disebut sebagai
bahan aktif.
Bahan aktif ini berfungsi sebagai surfaktan. Selain bahan kimia utama tersebut,
tentu saja masing-masing produk pembersih mendapatkan tambahan bahan-
bahan yang dapat mengoptimalkan fungsi produk tersebut sesuai dengan tujuan
penggunaannya. Misalnya air, aroma, pengental, alkohol, garam dapur, minyak
atsiri, mineral, bahan pencemerlang, bahan untuk mempertahankan warna,
penguat (
builder
)
,
pelembut, pewarna, pewangi, pengawet, dan sebagainya.
Jika tabel di atas kita amati dengan saksama, ternyata dari sekian banyak
jenis pembersih yang kita gunakan sehari-hari hanya ada dua komponen
utama, yaitu komponen sabun dan komponen detergen. Komponen sabun,
yaitu natrium stearat dan natrium palmitat pada sabun cuci atau kalium stearat
dan kalium palmitat pada sabun mandi. Komponen detergen, yaitu linear
alkil sulfonat, natrium lauril sulfat, dan bahan kimia lain seperti asam klorida.
Gambar 12.2
Berbagai produk pembersih yang
sering digunakan
Bahan Aktif
Dok. Penerbit
124
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
Bahan Kimia di Rumah
Sebaiknya Tahu
Karena dapat mengaktifkan
permukaan, sabun dan deter-
gen disebut zat aktif permuka-
an (surfaktan)
.
Suatu molekul
surfaktan terdiri dari bagian
yang senang air (gugus polar,
hidrofilik) dan bagian yang
tidak senang air (gugus non-
polar, hidrofobik) atau senang
zat organik seperti lemak.
Untuk mengatasi kotoran yang membandel diperlukan bahan-
bahan pembersih. Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya,
komponen utama pembersih adalah sabun dan detergen. Samakah
sabun dan detergen itu? Untuk mengetahui lebih dalam tentang kedua
jenis komponen tersebut, berikut ini adalah uraiannya.
a. Sabun
Lebih dari 2.000 tahun yang lalu orang sudah mengenal
sabun. Orang pada saat itu mengenal sebuah proses yang
disebut saponifikasi. Saponifikasi adalah reaksi antara minyak
atau lemak, baik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan (nabati)
maupun yang berasal dari hewan (hewani) dengan basa-basa
tertentu yang dihasilkan dari abu (alkali) tumbuh-tumbuhan
(natrium hidoksida dan kalium hiodroksida). Reaksi ini ternyata dapat
menghasilkan sebuah senyawa yang dapat digunakan untuk
membersihkan kotoran yang kemudian dikenal sebagai
sabun
, serta
senyawa berasa manis yang disebut olsuss yang kemudian disebut
sebagai gliserol. Gliserol ini dimanfaatkan lebih lanjut untuk bahan peledak,
pelarut, dan sebagainya.
Minyak nabati yang biasa digunakan biasanya berupa
minyak kelapa, minyak sawit, minyak biji kapas, minyak jarak,
minyak zaitun, minyak kedelai, dan minyak jagung. Minyak
dan lemak hewani yang biasa digunakan biasanya berupa
minyak ikan, lemak kambing atau domba, lemak sapi, dan
lain-lain.
Berdasarkan kandungan basa yang terdapat di dalamnya,
sabun dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu sabun
lunak dan sabun keras.
1) Sabun lunak
Sabun lunak
adalah sabun yang mengandung ion kalium karena
dalam proses pembuatannya, basa yang digunakan adalah kalium
hidroksida (kaustik potas). Sabun jenis ini disebut sabun lunak karena
memang kalium hidroksida memiliki sifat pemutih (
bleaching
) yang
lebih lunak daripada natrium hidroksida yang digunakan pada sabun
keras. Contoh sabun lunak adalah semua produk sabun mandi,
sampo, dan pasta gigi. Proses pembuatannya melibatkan reaksi
kimia berikut ini.
kalium hidroksida + gliserol tristearat
̄
kalium stearat (sabun mandi) + gliserol
Atau
kalium hidroksida + gliserol tripalmitat
̄
kalium palmitat (sabun mandi) + gliserol
Lalu, mengapa sabun dan sampo orang dewasa pedih di mata
sedangkan sabun dan sampo bayi tidak? Pada dasarnya masing-
masing produsen pembersih jenis sabun lunak berusaha men-
ciptakan produk seistimewa dan semenarik mungkin. Sabun atau
sampo yang pedih di mata berarti memiliki kandungan kalium lebih
tinggi daripada yang tidak pedih di mata. Sampo dengan kandungan
kalium lebih tinggi memiliki daya bersih yang lebih tinggi. Pada sabun
atau sampo bayi kandungan kaliumnya dibuat lebih rendah karena
Gambar: berbagai
macam sabun
Sabun
Gambar 12.3
Sabun mandi termasuk sabun
lunak
Dok. Penerbit
Sabun Lunak
125
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
Bahan Kimia di Rumah
digunakan untuk kulit yang masih sensitif. Akan tetapi, walaupun daya
pembersihnya lebih rendah, sabun ini aman dan cukup efektif untuk
membersihkan kulit bayi.
Selain kandungan basa yang berbeda-beda, jenis dan jumlah
minyak dan lemak yang digunakan dalam pembuatan jenis sabun
lunak ini juga memengaruhi sifat-sifat fisik sabun. Sifat fisik itu meliputi
keras dan lunaknya, jumlah busa yang dihasilkan, warnanya
transparan atau tidak, kelarutan dalam air, dan lain-lain.
Tambahan bahan-bahan lain seperti minyak atsiri, vitamin,
mineral, parfum, pewarna, mint dan esens atau pemberi rasa pada
pasta gigi, dan lain-lain akan mempertinggi kegunaan dan menambah
daya tarik pembersih yang termasuk ke dalam sabun lunak ini.
2) Sabun keras
Sabun keras
adalah sabun yang mengandung ion natrium, karena
dalam proses pembuatannya digunakan natrium hidroksida (soda
api atau kaustik soda). Natrium hidroksida merupakan basa yang
lebih keras daripada kalium hidroksida. Daya pemutihnya sangat
iritatif (bersifat melukai) terhadap kulit. Oleh karena itu, sabun jenis
ini tidak cocok untuk membersihkan tubuh, kecuali bagian-bagian
tertentu seperti telapak tangan yang memang berkulit lebih tebal.
Contoh sabun keras adalah sabun colek (sabun krim).
Proses pembuatan sabun keras melibatkan reaksi kimia
berikut ini.
natrium hidroksida + gliserol tristearat
̄
natrium stearat (sabun colek)
+ gliserol
Atau
natrium hidroksida + gliserol tripalmitat
̄
natrium palmitat (sabun colek)
+ gliserol
Selain kedua jenis sabun tersebut, terdapat juga jenis
sabun yang merupakan campuran antara sabun keras dan
sabun lunak, misalnya krim pencukur. Penggunaan sabun keras pada
krim ini dimaksudkan untuk melunakkan kulit, sehingga rambut yang
menempel di atasnya, seperti cambang, kumis, janggut, atau bulu
kaki lebih mudah dibersihkan.
b. Detergen
Komponen pembersih utama berikutnya adalah
detergen
. Dewasa
ini hampir semua jenis pembersih menggunakan detergen. Dahulu orang
mengandalkan sabun sebagai bahan pembersih satu-satunya yang
paling andal. Tetapi kemudian diketahui bahwa pada air yang memiliki
kadar garam tinggi (air sadah) dan air yang dingin penggunaan sabun
ternyata tidak efektif. Di dalam air ini biasanya terkandung ion kalsium
atau ion magnesium yang menyebabkan daya pembersih sabun menjadi
berkurang. Hal ini dikarenakan ion kalium atau ion magnesium dalam air
sadah menggantikan posisi ion natrium atau ion kalsium pada molekul
sabun. Oleh karena itu, orang kemudian berusaha menciptakan bahan
pembersih yang memiliki daya pembersih efektif di dalam semua jenis
larutan. Sampai pada sekitar tahun 1940-an akhirnya orang berhasil
menciptakan detergen.
Rep. www.brandonstone
Sabun Keras
Gambar 12.4
Krim pencukur meru-
pakan campuran antara sabun keras
dan sabun lunak
Detergen
126
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
Bahan Kimia di Rumah
Bahan dasar detergen adalah
alkil benzena sulfonat atau sering
disingkat
ABS. Dibandingkan dengan sabun, detergen memiliki daya cuci
lebih baik karena tetap efektif untuk mencuci walaupun dengan
menggunakan air sadah maupun air dingin.
Supaya kotoran yang terlepas tidak kembali menempel, biasanya
ditambahkan zat kimia tertentu yang disebut
anti-redeposisi. Contoh zat
anti-redeposisi adalah metil karboksi selulosa
.
2. Proses Pembersihan
Baik sabun maupun detergen dapat berfungsi sebagai pembersih lemak
dan kotoran lainnya karena sebagian komponennya berfungsi sebagai
surfaktan.
Surfaktan
adalah struktur molekul yang berfungsi menghubungkan
antara air dengan partikel-partikel kotoran sehingga memudahkan air dalam
menghilangkan kotoran dari serat kain. Molekul tersebut dapat bertindak
demikian karena bentuknya berupa rantai panjang yang salah satu ujungnya
bersifat hidrofilik (mengikat air) dan ujung satunya lagi bersifat hidrofobik
(mengikat partikel yang tidak terlarut di dalam air). Di dalam air, sabun berfungsi
untuk meningkatkan daya pembasah (
wetting ability
) pada air. Hal ini akan
memudahkan air dalam membersihkan dan melarutkan kotoran-kotoran yang
menempel.
Tahapan pembersihan pakaian kotor dengan sabun dan detergen adalah
sebagai berikut.
Gugus tak polar
Sabun atau detergen dengan daya pembasah
(
wetting ability
) yang dimilikinya menyebabkan
tegangan permukaan air turun sehingga serat kain
lebih mudah ditembus air dan molekul sabun atau
detergen itu sendiri.
Gugus hidrofilik surfaktan yang bersifat polar lebih
senang berinteraksi dengan molekul air yang juga
polar, sementara gugus hidrofobiknya yang tak polar
berinteraksi dengan kotoran organik/lemak yang tak
polar pula.
Molekul-molekul sabun atau detergen bergerak
mengelilingi kotoran dan membentuk cincin yang
disebut
micelle
atau misel. Ujung rantai yang hidrofilik
akan menarik molekul air, sedangkan ujung rantai
yang bersifat hidrofobik akan mengikat kotoran.
Terjadi proses pembersihan, yaitu penyerapan
kotoran ke dalam pusat misel yang menyebabkan
kotoran berubah menjadi zat yang mudah terlarut di
dalam air.
Kotoran terlepas dari bahan dan terdispersi ke
dalam air melalui sedikit pengucekan.
Gugus polar
Air tanpa detergen (kiri) dengan detergen
(kanan)
Surfaktan
127
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
Bahan Kimia di Rumah
Untuk menambahkan aroma yang segar dan harum, biasanya dalam
sabun atau detergen ditambahkan pengharum. Pada sabun mandi, sabun
cuci, sampo, pasta gigi, dan pembersih lantai atau toilet, aroma pengharum
yang sering digunakan adalah aroma bunga dan buah-buahan. Selain itu,
juga ditambahkan bahan-bahan lain sesuai kebutuhan dan tujuan penggunaan
bahan pembersih tersebut. Bahan-bahan tersebut disebut sebagai bahan
aditif. Berikut ini beberapa bahan aditif pada produk pembersih.
Tabel 12.2 Bahan Aditif pada Produk Pembersih
Bahan Tambahan
Keterangan
Penguat pada cair-
an pencuci piring
Bahan ini berfungsi untuk mengefektifkan fungsi bahan aktif
(surfaktan) pada produk pembersih. Biasanya berupa campuran
antara LABS (linear alkil benzen sulfonat), larutan soda api, dan
air yang disebut larutan atinsoft.
Bahan pengental
Garam dapur atau natrium klorida (NaCl) yang ditambahkan ke
dalam campuran beberapa produk pembersih berperan untuk
mengatur kekentalan.
Pengawet produk
B
eberapa jenis bahan pengawet yang sering dipakai
adalah
natrium salisilat, natrium benzoat, formaldehid, dan EDTA (Etilen
Diamin Tera Asetat).
Bahan ini dipakai untuk menjaga produk dari
serangan jamur atau mikroorganisme lain.
Pelembut pakaian
(
softener
)
Bahan utama cairan pelembut pakaian adalah distearil dimetil
amonium klorida. Bahan utama ini dijumpai di pasaran dengan
nama dagang, antara lain: Quartamin D86P, Bratasoft, dan Accosoft.
Penguat pada de-
tergen (
builder
)
Bahan ini berfungsi meningkatkan efisiensi surfaktan.
Builder
digunakan untuk melunakkan air sadah sehingga bahan aktif
(surfaktan) dapat berfungsi lebih baik. Selain itu,
builder
juga
membantu menciptakan kondisi keasaman yang tepat agar proses
pembersihan dapat berlangsung lebih baik. Contoh
builder
adalah
natrium karbonat, natrium sitrat, senyawa kompleks fosfat, natrium
silikat atau zeolit.
Parfum dan pe-
warna
Pemilihan parfum dan pewarna yang tepat akan sangat berarti
bagi produk yang akan dipasarkan karena bau harum dan warna
khas akan menjadi daya tarik tersendiri bagi pembeli.
Medium (pelarut)
Air digunakan sebagai pelarut produk pembersih yang berbasis
cair (
liquid based
) seperti sampo. Untuk menjaga kestabilan
produk, air yang ideal digunakan adalah air yang sudah
mengalami deionisasi (dihilangkan ion-ion yang terkandung di
dalamnya).
Vitamin, protein,
dan mineral pada
sampo
Vitamin, protein, dan mineral yang dapat diperoleh dari tumbuhan
dan hewan terbukti mampu merawat dan menambah kesuburan
serta keindahan rambut. Misalnya, kandungan mineral pada
merang yang dibakar, protein pada kuning telur, beta karoten dalam
wortel, kandungan zat aktif polisakarida dalam lidah buaya, atau
vitamin E dan B dalam kacang hijau, semuanya bermanfaat bagi
kesuburan dan keindahan rambut.
Penguat pada pem-
bersih kaca
Metanol (CH
3
OH) dan isopropil alkohol adalah senyawa golongan
alkohol yang biasanya berfungsi sebagai penguat pada pembersih
kaca.
Anti-redeposisi pa-
da detergen
Supaya kotoran yang terlepas tidak kembali menempel, biasanya
ditambahkan zat kimia tertentu yang disebut zat anti-redeposisi.
Contoh zat anti-redeposisi adalah metil karboksi selulosa
.
Pemanis pada pas-
ta gigi
Sakarin biasanya digunakan sebagai pemberi rasa manis pada
pasta gigi.
128
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
Bahan Kimia di Rumah
Kerja Mandiri 1
Kerjakan dengan baik di buku tugasmu!
1. Banyak produk pembersih kini dilengkapi dengan nama bahan baku dalam bahasa
Inggris. Bukalah kamusmu dan temukan kata dalam bahasa Indonesia yang tepat
untuk istilah-istilah berikut ini.
a.
Lauric acid
b.
Stearic acid
c.
Potassium
d.
Sodium
e.
Glyceryl
f.
Hidrochloric acid
g.
Ingredient
h.
Fragrance
2. Di dalam sampo sering kali ditambahkan jojoba. Apakah jojoba itu? Carilah informasi
sebanyak mungkin tentang jojoba tersebut dan buatlah catatan di dalam bukumu!
3. Efek Samping Penggunaan Pembersih
Pernahkah kamu menjumpai tanaman enceng gondok yang
tumbuh memenuhi hampir seluruh permukaan sungai atau danau?
Apakah air di tempat tersebut banyak mengandung busa atau
tampak bersih? Kira-kira apa penyebabnya?
Limbah domestik dan industri kecil dari rumah tangga, terutama
yang berupa air bekas cucian pada umumnya dibuang ke parit-
parit dan kadang kala dibuang ke halaman atau kebun rumah tanpa
diolah terlebih dahulu. Air yang mengandung berbagai macam sisa
(residu) bahan kimia mengalir dari parit-parit menuju sungai yang
akhirnya menyebabkan berbagai pencemaran air. Pencemaran
tersebut akan mengganggu keseimbangan ekosistem yang ada.
Misalnya, bertambahnya gulma air, seperti enceng gondok, yang me-
nyebabkan terganggunya aliran sungai. Dampak lain adalah terjadinya
pendangkalan akibat lumpur yang bertumpuk sebagai media tumbuh gulma
tersebut, atau matinya berbagai macam binatang air karena rendahnya
kandungan oksigen di dalam air. Demikian pula yang terjadi pada tanah. Jika
tanah terus-menerus terkena buangan limbah cucian maka tanah akan
menjadi tidak subur lagi.
Dewasa ini pencemaran air menjadi suatu permasalahan yang cukup
serius. Limbah rumah tangga yang berasal dari penggunaan detergen dan
berbagai jenis sabun menjadi salah satu penyebab pencemaran air. Detergen
lebih sukar diuraikan oleh mikroorganisme dalam tanah dibanding sabun.
Beberapa
efek samping penggunaan detergen
terhadap lingkungan adalah
sebagai berikut.
Rep. www.treknature.com
Gambar 12.5
Tanaman enceng gondok
tumbuh subur sebagai akibat limbah
domestik yang dibuang di perairan
Efek Samping
Detergen
129
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
Bahan Kimia di Rumah
a. Buih detergen yang menumpuk di permukaan sungai akan menghalangi
penyerapan oksigen dari udara ke dalam air sungai. Akibatnya, air sungai
akan mengalami penurunan kadar oksigen yang pada gilirannya akan
menyebabkan satwa yang tinggal di dalamnya mati.
b. Pertumbuhan ganggang tertentu dan enceng gondok akan meningkat
pesat akibat kadar fosfat yang meningkat di dalam air karena kehadiran
detergen. Jika permukaan air sampai tertutup oleh pertumbuhan jenis
tumbuhan air ini maka kesempatan fitoplankton yang seharusnya
mendapatkan sinar matahari yang cukup untuk proses fotosintesis
menjadi terganggu dan akhirnya mati. Akibatnya, banyak satwa air
yang ikut mati karena kehidupannya hanya mengandalkan konsumsi
terhadap fitoplankton yang ada.
c. Jika air yang tercemar oleh detergen digunakan untuk mandi, air
tersebut dapat mengakibatkan iritasi dan gatal-gatal pada kulit yang
sensitif.
d. Jika air yang tercemar oleh detergen digunakan untuk memasak atau
diminum, air tersebut dapat mengakibatkan sakit perut, muntah-
muntah, diare, dan sebagainya.
Untuk menguji pemahamanmu, kerjakan pelatihan di bawah ini!
Gambar 12.6
Sungai yang ter-
cemar limbah detergen
Rep. www.nscc.gout
Kerjakan dengan baik bersama teman sebangkumu!
1. Pada bahan pembersih sering kali ditambahkan bahan aditif. Apa yang dimaksud
dengan bahan aditif pada pembersih? Berikan lima contohnya!
2. Apakah yang dimaksud dengan surfaktan? Berilah 3 contohnya!
3. Jelaskan mekanisme detergen dalam proses pencucian!
4. Jelaskan efek samping penggunaan bahan pembersih bagi kita!
B.
Pemutih
Di antara teman sekelasmu, adakah yang bajunya selalu
tampak putih cemarlang walaupun penggunaan dan usia baju
tersebut sama dengan baju milik teman-temanmu yang lain? Jika
ada, apa kira-kira penyebabnya?
Baju putih harus dirawat lebih teliti dibandingkan dengan baju
berwarna. Mengapa demikian? Karena pakaian putih lebih mudah
terkena noda dan sukar dihilangkan. Saat ini banyak ditawarkan
berbagai produk pemutih dengan berbagai kemasan. Pemutih ada
yang berbentuk padat dan cair. Bahan utama pemutih padat (bubuk
putih) adalah kalsium hipoklorit dengan rumus kimia Ca(ClO)
2
yang
secara umum dikenal sebagai kaporit. Bahan ini lazim dipakai untuk
Gambar 12.7
Berbagai produk pemutih
Dok. Penerbit
Kerja Berpasangan
130
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
Bahan Kimia di Rumah
mensucihamakan air PAM dan kolam renang. Bahan utama pemutih cair adalah
natrium hipoklorit dengan rumus NaOCl.
Natrium hipoklorit dan kalsium hipoklorit mempunyai sifat multifungsi. Selain
sebagai pemutih, kedua senyawa ini dapat berfungsi sebagai penghilang noda
dan disinfektan (
sanitizer
)
.
Fungsi ganda NaOCl sebagai penghilang noda maupun
disinfektan dapat menjadi peluang tersendiri dalam penjualan.
Kita dapat mengetahui kandungan bahan kimia yang terdapat di dalam
pemutih dari kemasannya. Dengan menggunakan pemutih yang biasanya
mengandung bahan kimia utama klorin dan natrium perborat, pakaian putih yang
ternoda dapat menjadi lebih putih cemerlang. Meskipun demikian, kita harus
berhati-hati dalam penggunaannya. Bahan kimia klorin dan natrium perklorat
adalah bahan aktif yang cukup berbahaya. Penggunaan pemutih yang kurang
berhati-hati akan menyebabkan lunturnya kain berwarna.
1. Pengaruh Penggunaan Pemutih
Pemutih (
bleaching agent
) adalah bahan-bahan kimia yang dapat
digunakan untuk mengatasi kotoran yang membandel pada pakaian. Bahan
aktif yang terkandung dalam pemutih pakaian, antara lain natrium hipoklorit
atau natrium perklorat. Namun demikian, pemakaian pemutih yang terlalu
sering dan berlebihan dapat menyebabkan pakaian cepat rusak. Ini
disebabkan bahan aktif tersebut dapat merusak partikel-partikel dan serat
kain. Pemakaian pemutih yang berlebih dan terlalu sering menyebabkan serat-
serat kain menjadi keras dan rapuh. Supaya pakaian tidak cepat rusak maka
sebaiknya pemakaian pemutih hanya bila diperlukan saja. Pemutih sebaiknya
hanya digunakan jika penggunaan detergen biasa tidak mampu mengangkat
kotoran secara bersih. Perlu diketahui, pemutih pakaian dapat mengakibatkan
memudarnya warna pada pakaian berwarna.
Pemakaian pemutih yang berlebihan juga dapat menyebabkan
pencemaran lingkungan. Zat aktif dalam pemutih dimungkinkan dapat
membunuh bakteri dalam tanah. Cara mengatasi limbah pemakaian pemutih
hampir sama dengan penanggulangan limbah sabun dan detergen.
2 . Efek Samping Penggunaan Pemutih
Penggunaan pemutih yang berlebihan selain dapat menyebabkan
kerusakan juga berdampak negatif pada lingkungan. Jika air bekas cucian
yang mengandung pemutih dibuang ke tanah maupun ke sungai-sungai dapat
menimbulkan pencemaran air. Selain itu, dalam pemutih terkandung zat-zat
aktif dan bahan-bahan yang bersifat korosif yang dapat membunuh bakteri
menguntungkan dalam tanah. Akibatnya, kesuburan tanah dapat
terganggu. Lebih luas lagi pembuangan limbah yang mengandung
pemutih akan menimbulkan pencemaran lingkungan baru.
Khusus untuk pemutih wajah yang ditawarkan melalui iklan-
iklan, kita harus hati-hati dalam memilih maupun menggunakannya.
Hal ini karena beberapa produk pemutih wajah dan tubuh terbukti
mengandung logam berat merkuri (raksa). Pemutih yang
mengandung merkuri jika digunakan secara terus-menerus dapat
bersifat sebagai racun di dalam tubuh dan dapat menyebabkan
kanker ( bersifat karsinogen).
Bahan Aktif
Pemutih
Gambar 12.8
Pencemaran air oleh
logam-logam berat seperti merkuri
menyebabkan kerusakan lingkungan
Rep. www.thomasmeyer.archive.com
131
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
Bahan Kimia di Rumah
Praktikum
Efek Negatif Penggunaan Bahan Pemutih
A. Tujuan
Mengetahui efek penggunaan bahan pemutih terhadap kesehatan lingkungan.
B. Alat dan Bahan
1. Ember kecil
2 buah
2. Air sumur atau air leding
1 L
3. Cairan pemutih
3 sendok makan
4. Sendok makan
1 buah
5. Tanaman yang hidup di air (rumput air, enceng gondok, atau tanaman hias tertentu)
C. Langkah Kerja
1. Isilah kedua ember kecil dengan air sampai kira-kira setengahnya!
2. Masukkan tanaman air ke dalam kedua ember!
3. Tambahkan 3 sendok makan cairan pemutih ke dalam ember pertama. Selama satu
hari, setiap dua jam sekali amatilah apa yang terjadi pada tanaman di dalam kedua
ember tersebut dan bandingkanlah keduanya! Catat hasil pengamatanmu! Berikan
penjelasan terhadap kejadian tersebut!
4. Buatlah kesimpulan terhadap hasil percobaanmu!
5. Sampaikan kesimpulanmu di depan kelas untuk didiskusikan bersama kelompok lain!
6. Jangan lupa untuk mengembalikan semua peralatan dan bahan ke tempat semula!
C.
Pewangi
Alangkah tidak menyenangkan apabila kita dijauhi karena bau tak sedap yang
timbul dari badan. Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan bau badan,
misalnya keringat yang berlebih. Keringat yang berlebih dapat menyebabkan
bakteri penyebab bau badan berkembang biak dengan subur. Bau badan yang
kurang sedap dapat diatasi dengan deodoran atau parfum. Deodoran atau parfum
termasuk salah satu produk pewangi. Produk pewangi yang lain, misalnya
pengharum ruangan.
Produk pewangi ada yang alami dan ada yang buatan. Beberapa contoh
pewangi alami adalah berbagai macam bunga dan buah-buahan segar. Pada
zaman dahulu pewangi dibuat dengan penyulingan dari tumbuh-tumbuhan asli
dan agak sulit didapatkan. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, pewangi menjadi sangat mudah diperoleh. Pewangi tidak dibuat dengan
tumbuh-tumbuhan alami, namun cukup dibuat dari sintesa senyawa-senyawa
kimia.
132
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
Bahan Kimia di Rumah
1. Kegunaan Pewangi
Pewangi diperoleh melalui proses esterifikasi. Esterifikasi adalah reaksi
pembuatan senyawa ester dari asam karboksilat dengan alkohol. Senyawa-
senyawa ester memiliki bau yang sedap. Pewangi-pewangi yang diperoleh
melalui proses esterifikasi disebut dengan
pewangi sintetis
. Di pasaran
banyak sekali dijual pewangi sintetis, mulai dari pewangi dengan aroma buah-
buahan sampai harum bunga. Misalnya, parfum, pengharum ruangan, dan
pengharum mobil.
Selain melalui proses esterifikasi, ada juga produk-produk pewangi yang
diperoleh dengan cara lain, yaitu melalui proses penyulingan dan ekstraksi dari
bahan-bahan alam. Pewangi yang didapatkan dari proses ekstraksi dan
penyulingan bahan alam disebut sebagai
pewangi alami
. Contoh pewangi alami
adalah minyak atsiri. Beberapa kegunaan pewangi antara lain sebagai berikut.
a. Sebagai pewangi badan.
b. Sebagai pewangi pakaian.
c. Sebagai pengharum ruangan.
2. Efek Samping Penggunaan Pewangi
Pemakaian pewangi secara berlebihan dapat menyebabkan efek samping
bagi kesehatan, misalnya pusing dan mual-mual. Selain itu, bahan pelarut
pada beberapa jenis pewangi dapat menyebabkan iritasi pada kulit yang
sensitif. Oleh karena itu, konsumen pewangi disarankan untuk memilih jenis
pewangi yang paling tepat.
Pernahkah kalian mendengar tentang terjadinya lubang ozon (O
3
)
di atmosfer
kita? Nah, pada umumnya pewangi yang dikemas dengan bentuk semprot
menggunakan bahan pendorong (propelan) dari golongan kloro fluoro karbon
(CFC). Bahan kimia inilah yang dapat mengakibatkan kebocoran lapisan ozon.
CFC merupakan jenis bahan kimia yang membutuhkan jangka waktu
sangat lama untuk dapat mengalami biodegradasi (penguraian). Radikal bebas
(atom) klorin yang dilepaskan oleh CFC di atmosfer akan menguraikan O
3
menjadi gas oksigen (O
2
) dan radikal bebas O. Satu radikal bebas klorin
akan dapat menguraikan ozon menjadi oksigen sampai berkali-kali. Hal inilah
yang menyebabkan lapisan ozon semakin tipis dan akhirnya timbul lubang
ozon. Akibat adanya lubang ozon, radiasi sinar matahari dapat masuk ke
bumi tanpa melalui filter terlebih dahulu sehingga suhu permukaan bumi
semakin meningkat. Kondisi seperti ini menjadi penyebab semakin tingginya
permukaan air laut karena banyak es di daerah kutub yang mencair akibat
makin tingginya suhu di atmosfer bumi.
Proses terbentuknya lubang ozon dapat digambarkan sebagai berikut.
Pewangi
Sintesis
Pewangi Alami
Gambar 12.9
Proses terjadinya lubang ozon (a) ketika pengharum ruangan disemprotkan, bahan
pendorong yang berupa CFC ikut tersebar ke udara bersama pengharum ruangan, (b) satu atom klor
yang dihasilkan dari CFC menguraikan ozon menjadi oksigen dan radikal bebas oksigen dalam jumlah
tidak terbatas, (c) terjadi lubang ozon
(a)
(b)
(c)
Dok. Penerbit
133
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
Bahan Kimia di Rumah
Selain itu, kebocoran lapisan ozon dapat menyebabkan efek negatif bagi
kesehatan manusia. Penyakit-penyakit yang dapat timbul akibat kebocoran
lapisan ozon antara lain penyakit kanker kulit dan katarak. Sampai saat ini
penyakit kanker merupakan salah satu penyakit yang sulit disembuhkan.
D.
Pembasmi Serangga (Insektisida)
Nyamuk termasuk serangga berbahaya yang sering mengganggu
kita. Pernahkah kamu mendengar nama
Aedes aegypti
?
Aedes aegypti
merupakan jenis nyamuk yang dapat membawa virus dengue penyebab
penyakit demam berdarah. Oleh karena bahaya yang dapat ditimbulkan
oleh nyamuk maka dilakukan berbagai cara untuk menghindarkan diri
dari ganggguan nyamuk. Salah satu caranya adalah dengan
menggunakan obat anti nyamuk. Berikut ini adalah jenis-jenis obat anti
nyamuk yang banyak beredar di pasaran.
a. Obat nyamuk bakar.
b. Obat nyamuk semprot.
c. Obat nyamuk oles.
d. Obat nyamuk elektrik.
Sebenarnya obat anti nyamuk yang diciptakan dalam berbagai bentuk tersebut
tidak hanya berfungsi mengusir dan membasmi nyamuk saja, tetapi juga akan
berakibat sama jika dikenakan pada serangga yang lain. Bahan yang tidak disukai
oleh nyamuk atau bahan yang dapat membunuh nyamuk akan berakibat sama
bagi serangga yang lain.
Bahan-bahan kimia yang terdapat di dalam obat pembasmi serangga antara
lain sebagai berikut.
a. Organoklor. Contoh: aldrin, dieldrin, lindan, dan DDT (dikloro difenil
trikloroetana) yang kini dilarang penggunaannya.
b. Organofosfat. Contoh: malation, diaziton, fention, dan metil atau etil paration.
c. Antikoagulan. Contoh: wartarin, kumaklor, dan kumarin.
d. Zinkfosfida.
e. Karbamat. Contoh: propoksur, BPMC, dan karbofonun.
f.
Arsen. Contoh: arsen pentoksida.
Obat nyamuk semprot biasanya mengandung bahan aktif yang termasuk
golongan organofosfat yang bersifat racun pembunuh bagi serangga. Obat
nyamuk bakar memiliki cara kerja mengusir nyamuk dari asap yang ditim-
bulkannya. Obat nyamuk oles memanfaatkan aroma tertentu yang tidak disukai
oleh nyamuk. Sedangkan obat nyamuk elektrik merupakan obat nyamuk yang
memanfaatkan panas yang ditimbulkan oleh energi listrik untuk menguapkan
bahan kimia tertentu yang aromanya tidak disukai oleh nyamuk atau serangga
lainnya. Keistimewaan dari obat nyamuk jenis ini adalah tidak menimbulkan asap
seperti pada obat nyamuk bakar.
Gambar 12.10
Berbagai jenis obat
nyamuk
Dok. Penerbit
134
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
Bahan Kimia di Rumah
1. Pengaruh Penggunaan Pembasmi Serangga
Penggunaan insektisida tidak hanya mampu mengusir dan
membunuh nyamuk, tetapi dapat juga mengusir atau membunuh
serangga-serangga yang lain, seperti rayap, semut, lalat, kecoa,
ngengat, kutu busuk, dan lain-lain.
Fungsi pemakaian obat pembasmi serangga pada umumnya
meliputi tiga hal, yaitu mengusir, membasmi, atau mengusir sekaligus
membasmi. Bagi para petani, kehadiran serangga dapat membawa
masalah baru karena dapat mengganggu hasil panen mereka.
Insektisida digunakan untuk mengusir hama tanaman yang berupa
serangga seperti walang sangit, wereng, kepik, dan sebagainya.
2. Efek Samping Penggunaan Pembasmi Serangga
Penggunaan insektisida sebaiknya disesuaikan dengan
keperluannya saja. Pemakaian bahan kimia jenis ini bila berlebihan
dan tidak hati-hati justru dapat membahayakan manusia. Efek negatif
dari pemakaian insektisida yang berlebihan atau pemakaian yang
tidak hati-hati antara lain adalah keracunan yang dapat merenggut
jiwa. Insektisida yang masuk ke perairan akan menimbulkan
pencemaran air. Hal ini akan mengakibatkan terbunuhnya binatang-
binatang air.
Penggunaan DDT sebagai pembunuh serangga telah dilarang
oleh pemerintah karena DDT memiliki efek negatif bagi mikro-
organisme. DDT dapat larut dalam pelarut lemak dan jaringan lemak. Oleh
sebab itu, racun ini menjadi mudah berpindah dari lingkungan ke jaringan
lemak hewan. DDT tidak mudah terurai, akibatnya terjadi penumpukan DDT
di dalam jaringan hewan atau tumbuhan. Jika tumbuh-tumbuhan atau daging
hewan yang tercemar tersebut dikonsumsi oleh manusia, akibatnya bisa fatal.
Orang yang mengonsumsi dapat keracunan bahkan dapat terkena kanker
yang berisiko kematian.
Selain itu, beberapa jenis obat semprot serangga masih menggunakan
CFC sebagai bahan pendorong (propelan). Dengan demikian, penggunaan
insektisida dalam bentuk semprot juga mempunyai efek samping yang sama
dengan penggunaan parfum semprot, yaitu resiko makin lebarnya lubang
ozon dan semakin tingginya suhu permukaan bumi.
3. Upaya Pencegahan Efek Samping Bahan-bahan Kimia
Melihat kenyataan yang kurang menyenangkan perihal efek samping
penggunaan bahan-bahan kimia tersebut, orang mulai memikirkan upaya-
upaya untuk mengatasinya. Jika hampir semua penggunaan bahan kimia
mempunyai efek samping, langkah apakah yang harus kita ambil? Untuk
mencegah semakin rusaknya alam sekitar kita, saat ini mulai dikembangkan
upaya-upaya tertentu seperti di bawah ini.
a. Pembersih
Usaha pencegahan dampak negatif penggunaan pembersih antara
lain adalah sebagai berikut.
1) Membuat sistem penampungan dan penanganan air limbah.
2) Mendaur ulang kembali air limbah rumah tangga.
Sebaiknya Tahu
Pestisida jenis DDT digunakan
di seluruh dunia dari tahun
1940-an sampai tahun 1970-
an untuk membasmi serangga
pemakan tanaman dan pem-
bawa penyakit. Penelitian pada
tahun 1960-an menemukan
bahwa zat ini ternyata meng-
ganggu proses reproduksi pada
hewan dan sering merusak
rantai makanan. Akhirnya
penggunaan zat ini dilarang se-
jak tahun 1973.
(Sumber:
Microsoft
® Encarta ® Reference Library 2005.)
Rep. www.palmbeachpost.com
135
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
Bahan Kimia di Rumah
3) Mengurangi intensitas pemakaian pembersih yang mengandung
bahan-bahan yang sukar diuraikan mikroorganisme, seperti sabun
dan detergen.
4) Selektif dalam memilih detergen serta memerhatikan kandungan
bahan aktif yang ada di dalam detergen.
5) Mengikuti petunjuk penggunaan bahan pembersih dengan benar.
6) Mengganti bahan-bahan dasar detergen dengan bahan yang lebih
ramah lingkungan.
b. Pemutih
Beberapa upaya untuk mencegah efek samping dari penggunaan
pemutih antara lain:
1) Menghindari kontak langsung dengan pemutih pakaian dalam jangka
waktu yang lama.
2) Memilih pemutih wajah yang lebih alami (tidak menggunakan merkuri).
3) Membuat saluran pembuangan limbah pemutih yang baik.
4) Mengurangi jumlah pemakaiannya.
c. Pewangi
Salah satu upaya untuk mencegah efek samping dari penggunaan
pewangi adalah menghindari pemakaian pewangi yang mengandung
CFC. Banyak produk pewangi yang telah menggunakan bahan pendorong
(propelan) yang lebih ramah lingkungan.
d. Pembasmi serangga (Insektisida)
Upaya-upaya untuk mencegah efek samping dari penggunaan
insektisida antara lain adalah sebagai berikut.
1) Menggunakan bahan pembasmi serangga (insektisida) yang lebih
ramah lingkungan, seperti insektisida biologis, pengembangan hama
jantan mandul, dan memanfaatkan ekstrak bunga atau daun tertentu
sebagai pengusir nyamuk.
2) Mengurangi pemakaian insektisida secara berlebihan.
3) Selalu menjaga kebersihan lingkungan.
Kerjakan dengan baik!
1. Sebutkan produk-produk pembersih, pewangi, dan pembasmi serangga yang biasa
kamu gunakan!
2. Tuliskan efek samping penggunaan produk-produk tersebut!
3. Apa yang sebaiknya dilakukan untuk mengurangi efek samping penggunaan produk-
produk tersebut?
4. Jadikan jawabanmu tersebut sebagai kerangka karangan untuk dikembangkan menjadi
sebuah tulisan (esai) sepanjang satu lembar folio!
5. Kumpulkan hasil tulisanmu kepada guru! Karyamu akan dijadikan sebagai tambahan
referensi di perpustakaan sekolah.
Kerja Mandiri 2
136
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
Bahan Kimia di Rumah
Rangkuman
1. Pembersih adalah bahan yang berfungsi untuk membantu mengangkat dan melarutkan
kotoran yang melekat pada suatu benda.
2. Komponen utama bahan pembersih adalah sabun dan detergen. Sabun kurang efektif
membersihkan kotoran pada air sadah dan air dingin. Detergen lebih efektif membersihkan
kotoran pada semua jenis air.
3. Detergen lebih sukar diuraikan oleh mikroorganisme dibandingkan sabun.
4. Pemutih terdiri atas pemutih padat dengan bahan utama kalsium hipoklorit dan pemutih
cair dengan bahan utama natrium hipoklorit.
5. Pewangi terdiri atas pewangi alami dan pewangi buatan. Pewangi alami diperoleh melalui
penyulingan dan ekstraksi bahan-bahan alam. Pewangi buatan diperoleh melalui proses
esterifikasi.
6. Bahan pendorong (propelan) pada parfum yang mengandung CFC berpotensi
menimbulkan lubang ozon.
7. Bahan kimia yang terdapat dalam obat pembasmi serangga antara lain:
a. organoklor,
b. organofosfat,
c. antikoagulan,
d. zinkfosfida,
e. karbamat, dan
f.
arsen.
137
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
Bahan Kimia di Rumah
Soal-soal Uji Kompetensi
A.
Ayo, berilah tanda silang pada jawaban
yang paling tepat!
1. Jenis sabun yang mengandung basa
natrium hidroksida disebut . . . .
a. sabun alkali
b. sabun asam
c. sabun lunak
d. sabun keras
2. Molekul sabun yang mengelilingi kotoran
dalam pelepasan kotoran yang melekat
pada pakaian adalah . . . .
a. hidrogenasi
b. hidrologi
c. hidrofobik
d. hidrofilik
3. Reaksi antara asam-asam lemak dengan
basa-basa seperti kalium hidroksida atau
natrium hidroksida untuk menghasilkan
sabun disebut sebagai proses . . . .
a.
soapication
b. saponifikasi
c.
alkaline fat process
d. sponifikasi
4. Pembersih yang digunakan untuk
membersihkan kerak keramik kamar
mandi sebaiknya mengandung . . . .
a. asam mineral
b. garam normal
c. basa kuat
d. basa lemah
5. Aroma pewangi dari bunga dan buah alami
dapat diperoleh melalui proses . . . .
a. esterifikasi ekstraksi
b. penyulingan dan ekstraksi
c. dehidrasi dan ekstraksi
d. sponifikasi dan penyulingan
6. Berikut ini yang termasuk bahan dasar
detergen adalah . . . .
a. sulfonat alkil benzena
b. sulfonal alkil karboksida
c. sulfonal benzil benzena
d. sulfida alkil benzena
7. Kandungan fosfat dalam detergen dapat
menimbulkan dampak negatif . . . .
a. menimbulkan iritasi dan gatal-gatal
pada kulit
b. pertumbuhan zooplankton yang
cepat
c. dapat menyebabkan air sungai keruh
d. pertumbuhan ganggang yang cepat
8. Bahan aktif yang terkandung dalam
pemutih pakaian adalah . . . .
a. natrium sianida
b. natrium perklorat
c. natrium hidroksida
d. natrium karbonat
9. Berikut ini termasuk bahan kimia yang
digunakan sebagai pembasmi serangga
golongan organoklor adalah . . . .
a. DDT
b. kumarin
c. BPMC
d. diazitol
10. Di bawah ini merupakan salah satu
contoh usaha yang dapat dilakukan untuk
mengurangi efek samping penggunaan
insektisida, yaitu . . . .
a. meningkatkan dosis insektisida
b. meningkatkan kualitas insektisida
c. menggunakan insektisida secara
berlebih
d. menggunakan insektisida biologis
138
Ilmu Pengetahuan Alam VIII
Bahan Kimia di Rumah
B.
Jawablah pertanyaan berikut dengan
benar!
1. Sebutkan dan jelaskan efek samping
penggunaan detergen dan sabun terha-
dap lingkungan beserta cara mengatasi-
nya!
2. Jelaskan efek samping penggunaan
pemutih terhadap pakaian dan lingkungan
beserta cara mengatasinya!
3. Jelaskan akibat dari penggunaan se-
nyawa jenis kloro fluoro karbon dalam
pewangi!
4. Sebutkan 6 golongan bahan kimia yang
digunakan sebagai insektisida! Berilah
contohnya masing-masing!
5. Bagaimanakah cara memberi per-
tolongan pertama bagi orang yang
keracunan bahan pembasmi serangga?
Cobalah kamu baca pada kemasan obat
nyamuk cair!